3 Bagian Tubuh Serangga Untuk Bertahan Hidup

natinedJs Ⓚ 2018 Serangga melakukan serangkaian cara untuk mempertahakan diri. Karena, di lingkungannya serangga merupakan organisme kecil dan mudah sekali untuk mati karena diserang oleh hewan lain atau di makan. Untuk melindungi diri dari musuh dan iklim yang tidak baik serangga menggunakan alat perlindungan yang berkaitan dengan struktur perlindungan diri, konstruksi, besar, bentuk dan warna, tempat atau habitat dan reaksi dari perlindungan diri.



  • Kerangka Luar (Eksoskeleton)
Serangga mempunyai kerangka luar contoh bila kita ingin mematikan Sexava nubila (belalang sembah) ada bunyi seperti kerupuk bila serangga ini kita injak atau pukul dengan batu. Hal tersebut terjadi karena karena serangga mempunyai kerangka luar (eksoskeleton) fleksibel dan kuat karena terdapat kutikula. Kutikula paling luar disebut denga epicuticula kulit tersebut sangat tahan dengan bahan kimia dan tidak larut dalam pelarut biasa.

Pada bagian bawah terdapat exocuticula yang tebal warnanya gelap (hitam) dan keras. dibawah eksokutikula terdapat endokutikula. Bagian utama kutikula adalah chitin dan anthropodin. Keras tidaknya kutkula ditentukan dari kadar chitin yang ada pada insekta tersebut.

Lapisan kutikula terbentuk dari pengeluaran cairan (sekresi) sehingga sel-sel tersebut membentuk lapisan dasar seperti hypo dermis. Serangga tidak mempunyai tulang. Tulang diganti dengan kerangka luar yang mempunyai kitin. Kerangka luar serangga tersebut mempunyai dua fungsi yaitu untuk melindungi otot, urat syaraf dan alat tubuh lainya sebagai kerangka yang melekat otot-ototnya. Kulit luar insekta mempunyai setae yang menyerupai rambut atau sisik (scales). Kulit insekta juga bisa berduri atau berlubang-lubang.

Baca juga : Sistem Pernapasan Serangga

Metamorfosis adalah proses biologis dimana hewan mengalami perubahan atau perkembangan biologis dari telur menjadi nimfa kemudian menjadi imago (dewasa), mengalami perubahan bentuk atau struktur melalui pertumbuhan sel dan diferensiasi sel.

Metamorposis diambil dari kata Yunani, meta (diantara sekitar, setelah), morphe (bentuk), osis (bagian dari). Pembagiannya menjadi dua yaitu hemimetabola dan holometabola. Hemimetabola adalah metamorfosis tidak sempurna sedangkan sebaliknya holometabola adalah metamorfosis sempurna. Hemimetabola tahapan perkembangannya telur menjadi nimfa kemudian menjadi imago (dewasa). Nimfa adalah serangga muda mempunyai kemiripan bentuk dengan serangga dewasa, dalam faser tersebut terjadi pergantian kulit (eksdisis) setiap tahapan pergantian kulit tersebut disebut juga dengan instar. Imago merupakan tahapan serangga menjadi dewasa dengan organ tubuh yang sudah terbentuk sempurna.

Holometabola merupakan tahapan untuk metamorfosis sempurna. Dengan fase terjadinya telur, larva, pupa, dan menjadi imago. Kita dapat melihat hal tersebut terjadi pada beberapa serangga yang umum dikenal di masyarakat yaitu kupu-kupu. Larva adalah serangga muda yang mempunyai bentuk fisik dan sifat yang berbeda dengan dewasa. Larva ini lebih dikenal dengan bentuk ulat. Pupa merupakan perubahan metabolisme tubuh ulat menjadi kepompong.Terkait dengan hal tersebut fase ini serangga tidak melakukan aktivitas apapun. Terjadi proses histolis dan histogenenesis dalam fase ini. Artinya, histolis penghancuran larva agar dapat membentuk tubuh serangga dewasa. Histogenesis perubahan gen untuk merubah susunan gen pada serangga dewasa yaitu imago.

Pemahaman tentang metamorfosis tersebut merupakan cara serangga beradaptasi dengan lingkungan sebagai bentuk perlindungan diri. Jenis ulat kantung pada pohon jambu sudah mengalami perubahan bentuk menjadi pupa untuk melindungi diri. Beberapa insekta lainnya menggunakan berbagai cara untuk perlindungan diri menggunakan tanah, daun, serpihan kayu dan bahan lainnya untuk menutup badan. Cairan yang keluar dari tubuh berupa zat seperti lilin atau tepung seperti pada aphis berfungsi untuk melindungi diri.

Larva kumbang ubi jalar terdapat kotoran pada tubuhnya untuk melindungi diri. Lalat tidak meninggalkan kulitnya pada saat larva melekat sampai tingkatan pupa untuk membentuk kantung pelindung.


  • Mimikri (perubahan Warna menyerupai kedudukan serangga)


Kupu-kupu dan lalat merupakan makanan dari burung dan beberapa hewan amphibi. Dengan keadaan tersebut kupu-kupu dan lalat akan melakukan penyamaran warna. Perubahan warna sehingga seperti warna dari kupu-kupu dan lalat beracun yang tidak disukai oleh hewan tersebut. Beberapa lainnya membentuk seperti tabuhan layaknya sengat disebut juga sebagai (protektif mimicri). Bila serangga dengan penyamaran warna tersebut ingin dapat memakan mangsanyadisebut dengan penyamaran serangan (agressive mimicri).


  • Membentuk ruang-ruang Perlindungan Diri


Insekta akan membuat lubang pada tanah dan batang tanaman dengan menggunakan bahan organik yang sudah membusuk agar tidak berada pada daerah dengan suhu tinggi, penguapan yang berlebihan atau dimakan oleh predator. Dengan aktivitas serangga tersembunyi tersebut akan merasa lebih aman dari musuh pemangsa.

Baca juga : Morfologi Serangga

Post a Comment

Previous Post Next Post