Hama Tanaman

natinedJs ⓚ 2018 Fenologi hama merupakan ilmu yang mempelajari pengaruh iklim atau lingkungan sekitar terhadap penampilan hama atau populasi. Sebutan hama terjadi ketika serangga tersebut menjadi pengrusak lingkungan, dengan memakan daun tanaman akan mempengaruhi fisik serta metabbolisme tanaman sehingga kerusakan tersebut mempengaruhi produknya.


Apa hama itu sebenarnya? Binatang yang tidak pada tempatnya. Binatang yang menimbulkan kerusakan pada tanaman dan menimbulkan kerugian secara ekonomis. Contohnya antara lain Serangga, burung, tikus, atau mamalia lainnya. Hanya sekitar 1 % dari seluruh populasi di dunia serangga yang bukan hama.

Serangga

Serangga adalah binatang yang paling banyak jumlah populasinya dan jenisnya. Sebaran habitat binatang ini luas, dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Daerah dengan suhu rendah dan tinggi, dan termasuk juga di perairan. Bentuk dan susuran tubuhnya unik kepala, toraks, dan abdomen. Serangga hidup soliter atau berkemompok. Dapat berguna dan juga tidak berguna bagi manusia.

Cara makan berbeda yaitu :
Fitofagus (atau herbivor) makan tumbuh-tumbuhan dan barangkali jumlahnya banyak sekali melebihi serangga yang makan lainnya.
Karnivora hewan pemakan daging
Omnivora pemakan segalanya.

Jumlah populasi besar pada serangga disebabkan oleh;
  1. Ukuran tubuh kecil
  2. Kepadatan populasi tinggi
  3. Kemampuan menyebar/berpindah tinggi
  4. Fitofagus
  5. Sensorik
  6. Diversifikasi tipe mulur
  7. Lipatan sayap
  8. Metamorfosis sempurna
Fenologi Hama

Terjadinya perubahan status dari binatang menjadi hama diantaranya;
  1. Konversi lahan (perubahan ke tanaman monokultur)

    Perubahan hutan primer maupun hutan sekunder menjadi tanaman monokultur dapat menyebabkan serangga merubah pola makannya sehingga serangga tersebut bermigrasi ke tanaman monokultur tersebut.
  2. Ekosistem alami sumber makanan terbatas

    Jumlah konsumsi daun oleh serangga sangat besar, dengan populasi serangga yang begitu besar sehingga sumber makanan menjadi terbatas. Iklim alami menjadi iklim buatan sehingga serangga bereproduksi di iklim dimana manusia juga mendapatkan makan dari linkungan yang sama. Artinya, dari sumber pertanaman.
  3. Ekosistem monokultur bertambah

    Pertambahan lahan pertanian monokultur (pembukaan lahan sawah, dan perkebunan). Tidak berimbang dengan pertambahan musuh alami serangga sehingga populasi serangga menjadi hama semakin meningkat.
Contoh;
Solanaceae merupakan suku tumbuhan berbunga salah satunya terung-terungan. Tumbuhan liar dimana serangga kumbang kentang (Colorado leptinotarsa) dari Ordo Coleoptera famili Chrysomelidae bereproduksi dan hidup di tumbuhan liar hutan tersebut. Karena, hutan mulai berkurang akibat penebangan atau pembalakan liar sehingga kumbang ini bermigrasi ke monokultur kentang dan menjadi hama bagi tanaman kentang.



Melewati Batas Geografik

Proses migrasi serangga, ini bisa merubah cara hidup serangga menjadi hama. Di Indonesia sendiri tahun 1980 an tanaman lamtoro disebut juga petai cina, atau petai selong (Fabaceae, Leguminosae) polong-polongan terjadi serangan kutu loncat lamtoro. Heteropylla cubana Crawford binantang yang berasal dari Amerika Tengah. Penjajah Spanyol membawa biji-bijinya dari sana ke Filipina pada akhir abad XVI. Dari tempat ini mulailah lamtoro menyebar luas ke berbagai bagian dunia. Pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat menyebabkan berbagai kerusakan tanaman lamtoro di Indonesia.


Kutu lamtoro disukai oleh kumbang koksi (Curinus coeruleus). Status musuh alami bagi kutu lamtoro, artinya kumbang ini memperoleh makan dengan memakan kutu lamtoro. Sehingga populasinya dapat dikendalikan. Pada awalnya kumbang ini tidak terdapat di Indonesia harus didatangkan dari Hawai.

Toleransi Manusia

Tumbuh hidup berproduksi dan berkembang di lingkungan alaminya. Ketersediaan lingkungan alami tersebut semakin menurun. Batas toleransi manusia, merubah status serangga menjadi hama dan berangsur-angsur menimbulkan kerusakan pada pertanaman atau lingkungan baru yang dibuat manusia.

Ambang ekonomi lebih rendah dari populasi keseimbangan (equilibirum potition). Kebutuhan produk pertanian dengan kualitas tinggi menyebakan produk tersebut di maintaince dengan penggunaan pestisida atau alat pertanian lainnya sampai memberikan hasil yang masksimal. Karena, dewasa ini buah tidak segar, atau berulat tidak akan mempunyai nilai untuk dijual kembali.

Status Hama (pest status)

ྀ Major Pest (hama utama)

Rata-rata terdapat satu atau dua spesies hama utama disuatu daerah pertanaman. Hama utama ini pada pertanaman yang sama dapat sama atau berbeda yang menyerang pertanaman tersebut. Contoh hama utama padi wereng cokelat (NIlavarta lugens) dan penggerek batang. Pertanaman padi di Sumatera Selatan, tidak terkena serangan hama tersebut, sedangkan di Jawa Barat mengalami serangan yang menimbulkan kerugian yang besar dari iklim lingkungan ternyata Sumatera Selatan mempunyai iklim yang lebih panas dari Jawa Barat Sehingga kedua serangga tersebut tidak berkembang.



Major pest atau main pest atau hama utama adalah serangga hama yang selalu menyerang tanaman dengan intensitas serangan yang berat sehingga diperlukan aplikasi pengendaliannya. Dalam masa tanam tahunan hama utama tersebut akan selalu menyebabkan kerusakan.

ྀ Secondary pest (potential pest) adalah hama dalam keadan normal akan menyebabkan kerusakan yang kurang berarti tetapai kemungkinan adanya perubahan ekosistem akan menyebabkan peningkatan populasi sehingga intensitas serangan sangat merugikan. Dan terjadilah perubahan hama tersebu menjadi hama utama.

ྀ Incidently pest/oscasional pest adalah hama yang menyebabkan kerusakan tanaman sangat kecil kurang berarti tetapi sewaktu-waktu populasi dapat meningkat dan akan menimbulkan kerugian ekonomi pada tanaman. Contohnya belalang, tidak semua belalang akan mendapatkan makan pada pertanaman padi, hanya beberapa lokasi pertanaman saja.

ྀ Migratori pest adalah hama yang bukan berasal dari agroekosistem setempat, tetapi datang dari luar secara periodik yang mungkin menimbulkan kerusakan ekonomi. Contohnya belalang kembara, pengembara (Locusta migratoria) bermigrasi dan memakan pertanaman di setiap tempat yang dihinggapinya selama bermigrasi.

Terjadi ledakan populasi hama karena;
  1. Pertanaman monokultur
  2. Introduksi jenis tanaman baru
  3. Masuknya spesies hama baru
  4. Pemindahan tanaman ke daerah yang berbeda iklim
  5. Hasil pemuliaan tanaman
  6. Berkurangnya keragaman genetik
  7. Jarak tanam
  8. Penanaman terus menerus
  9. Unsur hara tanah
  10. Masa tanam
  11. Asosiasi antara tanaman dan hama
  12. Pestisida yang merubah fisiologi tanaman, membunuh musuh alami, resistensi dan resurjensi hama.
Resistensi adalah  perubahan morfologi hama menjadi kebal terhadap pestisida.
Resurjensi hama adalah suatu fenomena meningkatnya serangan hama tertentu sesudah perlakuan dengan insektisida.

PESTISIDA

Senyawa pestisida banyak yang berspektrum luas. Artinya, pestisida tidak hanya membunuh hama tetapi juga membunuh organisme yang bermanfaat bagi musuh alami untuk pengendalian hama alami. Ketergantungan pada pestisida kimiawi. Mortalitas terhadap hewan atau serangga di ekosistem tersebut. Tidak terjadi pengendalian secara alami. Hama bereproduksi lebih cepat dari predator karena aplikasi pestisida.

Pertanaman tidak mungkin tidak mengalami serangan hama, akan tetapi perlu diperhatikan ambang batas kerusakan real pada pertanaman yang tidak mengurangi produksi pertanian.

Hubungan Hama Lingkungan dan Tanaman

Hama mendapat makan dari lingkungan utamanya lingkungan pertanaman dengan daun sebagai sumber makannya. Tanaman mengalami perubahan metabolisme menyebabkan efek tidak nyata dari kebiasaan 1 tanaman timun menghasilkan 10 buah dengan serangan tersebut menjadi 6 buah. Buah tanaman menjadi kecil dari biasanya 1 buah beratnya bisa mencapai 20 gram.

Potensi Biotik Hama
  • Keperidian (fecundity)
  • Seks rasio
  • Poliembrioni
Faktor Lingkungan
  • Abiotik/Fisik
  • Biotik 
Iklim
  • Suhu
  • Kelembaban
  • Cahaya
  • Curah hujan
  • Angin
Tofografi
  • Tanah
  • Predatisme dan parasitisme
  • Kompetisi
  • Ketahanan tanaman
  • makanan
Pengaruh Suhu
  • Pertumbuhan dan perkembangan serangga
  • Aktivitas makan
  • Aktivitas perpindahan
  • Perkembangbiakan
Pengaruh Serangan Hama pada Tanaman
  • Perubahan metabolisme
    Adanya sekresi senyawa fenol, hormon tumbuh dan enzim dapat mengakibatkan perubahan proses metabolisme. Aktivitas fotosintesis turun, dan laju respirasi meningkat. Peningkatan respirasi tersebut karena pelukaan pada daun. Respirasi atau disebut juga organ yang digunakan tanaman untuk melakukan pernapasan.
  • Terbentuknya puru
    Pertumbuhan dan perkembangan jaringan abnormal tanaman. Pertumbuhan tanaman, atau tunas dan cabang tumbuhnya terhambat
Pengaruh faktor kimia Tanaman

Terdapat senyawa pada tanaman yang dapat bertahan dari serangan hama. Senyawa anorganik misalnya selenium. Senyawa hasil metabolisme primer dan intermediet contohnya asam sitrat, cystein dan asam amino aromatik. Senyawa hasil metabolisme sekunder misalnya alkaloid.

Serangga yang berguna bagi manusia;
  1. Serangga penyerbuk
  2. Serangga penghasil bahan berguna : Madu , sutera, sirlak
  3. Serangga entomofagus : predator parasitoid
  4. Serangga pembersih (scavenger)
  5. Serangga sebagai bahan makanan
  6. Serangga penelitian
  7. Serangga untuk bahan kesenian (bug kolektor) 

Post a Comment

Previous Post Next Post