11 Jenis Usaha Mikro. Kecil dan Menengah Berdasarkan Barang yang Diproduksi

natinedJs ⓚ 2018 Produksi tidak hanya dilakukan oleh korporasi dalam skala besar, akan tetapi banyak produksi kecil industri rumahan memproduksi barang dari bahan baku menjadi barang jadi yang siap untuk dipakai dan dikonsumsi. Dalam memproduksi barang tentunya diperlukan keahlian untuk meracik produksi karena bila terdapat ekspektasi yang berbeda dari kebutuhan konsumen produk tersebut tidak akan laku.


Usaha produksi dalam proses pengerjaannya memakan waktu, sehingga usaha produksi dapat lebih berjalan bila produksi ditunjang dengan penjualan yang cepat juga. Tidak dapat dilakukan sendiri untuk meproduksi barang jadi, karena ada langkah dalam proses pembuatannya.

Contohnya, produksi tahu atau tempe awalnya dilakukan dulu fermentasi kedelai sehingga kedelai akan lebih masak. Selanjutnya dilakukan pemasakan menggunakan api dari tungku. Setelah dimasak cetakan tahu dalam bentuk besar kemudian dipotong-potong sesuai ukuran kebutuhan pasar.

Setiap proses langkah tersebut dibutuhkan tenaga dalam pengerjaannya. Mau tidak mau, usaha produksi lebih tepat disebut industri karena sudah dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Sedangkan beberapa usaha perdagangan individu cukup dilakukan oleh satu orang sudah dapat dijalankan.

Terlebih lagi setiap produksi barang jadi pasti terdapat limbah. Atau, bahan yang tidak dapat digunakan sehingga harus dibuang.

Jenis Usaha Mikro. Kecil dan Menengah Berdasarkan Barang yang Diproduksi
  1. Produksi Tahu ⇰ Keahlian untuk membuat adonan atau komposisi bahan pembuatan tahu sangat penting. Sebab, takarannya tidak dapat dibuat-buat karena akan mengakibatkan rasa tahu atau tahu rusak. Mengelola usaha produksi tahu harus banyak belajar dari guru, terutama tauke tahu yang sudah lama berkecimpung. Tahapan yang paling sulit adalah ketika memasak tahu diatas tungku karena harus ditunggu selama proses pemasakan.

    Teknik pemasaran tahu yang terbaik adalah dengan melakukan distribusi dan juga pengikatan kepada penampung tahu yang akan menjual kembali tahu ke pasar. Bila proses penjualan juga dilakukan sendiri usaha produksi tahu tidak akan berjalan dan tidak akan menghasilkan karena sudah waktu terbuang selama proses jual.
    Margin keuntungan 10 % (dari harga per paketnya) setiap paket tahu berbeda-beda. Tergantung dari kebutuhan pasar yang akan menjual lagi ke konsumen.

  2. Produksi tempe ⇰ produksi tempe hampir memiliki kesamaan dengan produksi tahu. Perbedaannya hanya terletak pada kedelai yang masih utuh dan tahu kedelainya sudah bercampur dengan adonan sehingga menjadi tahu. Pengusaha tempe dalam suatu daerah berada di sentra produksi tempe. Masing-masing pelaku usaha tidak saling menggangu dan melakukan proses produksiya masing-masing.

    Teknik pemasaran tempe juga sama dengan tahu, tidak dapat dilakukan sendiri dalam proses penjualanannya. Harus ada outsourching atau tenaga pemasar untuk menjual tahu tersebut dipasar.
    Margin keuntungan 10 %

  3. Produksi kayu ⇰ produksi kayu merupakan usaha menjanjikan menggesek kayu glondong menjadi kayu siap pakai adalah usaha yang dijalankan, Hanya beberapa mesin saumil yang digunakan sebagai jasa. Kebanyakan produksi kayu menggunakan kayu sendiri yang telah dibeli dari petani di lahan kayu atau kayu yang dijual dilokasi pabrik kepada pemilik pabrik. Usaha ini juga sudah tersentra karena limbah kayu tidak baik untuk lingkungan
    Margin keuntungan 20 % (normatif tergantung jenis kayu yang digesek)

  4. Produksi plastik cacah ⇰ produksi plastik cacah terdapat pada jual beli rongsok yang usahanya sudah mempunyai mesin cacah plastik. Dengan memproduksi platik yang sudah dicacah keuntungan usaha akan lebih baik karena, user atau konsumen penggunaa plastik cacah ini sudah dapat melebur kembali plastik sehingga dapat didaur ulang.

    Terkait dengan hal tersebut plastik yang akan digiling juga harus disortir agar plastik dengan bahan dan ukuran yang sama dapat dimasukkan kedalam satu paket hasil penggilingan.
    Margin keuntungan 25 % (bergantung dari jenis plastik)

  5. Produksi beras ⇰ penggilingan padi, merupakan pabrik yang selalu terdapat di sekitar persawahan. Pemilik pabrik dengan modal besar akan membeli gabah dari petani, sedangkan beberapa pabrik lain hanya sebagai jasa penggilian saja.

    Ulasa produksi beras, tidak akan terhenti karena besar merupakan kebutuhan pokok di Indonesia sehingga usaha penggilingan akan tetap eksis. Terjadi kebangkrutan pabrik karena, usaha tidak dijalankan sebagaimana mestinya.
    Margin keuntungan 15 % (besar beli dari petani)

  6. Produksi alat panel ⇰ alat panel merupakan kebutuhan kontraktor, panel yang dicetak merupakan dinding sekat pemukiman dengan proyek pembangunan. Produksi alat pembuat panel jarang ditemukan karena usaha ini rata-rata berhubungan dengan proyek pembangunan.
    Margin keuntungan 50 %

  7. Produksi makanan ringan (snack) ⇰ produk turunan usaha ini termasuk sangat banyak. Contohnya produks kripik, makanan kemasan industri rumah tangga, kacang dll. Industri rumah tangga ini cukup menjanjikan karena makanan ringan skala ekonomi menengah kebawah merupakan pangsa pasar produksi makanan ringan seperti ini. Karena tidak semua usaha mempunyai legalitas.
    Margin keuntungan 10 %



  8. Produksi roti ⇰ produksi roti terdapat ditengah kota dimana pabrik akan memproduksi roti dan menjualnya kembali kepada konsumen. Contohnya kripik pisang Lampung, pembuatan kripik berada di Kabupaten yang mempunyai potensi bahan baku terhadap suatu produks.
    Margin keuntungan 10 %

  9. Produksi Fiber glass ⇰ produksi fiber untuk kebutuhan arena mainan anak dll. Fiber glas dapat diproduksi dalam waktu yang lama. Biasanya pemilik usaha akan melakukan survei untuk mengukur fiber glass yang dibutuhkan konsumen.
    Margin keuntungan 50 %

  10. Produksi genteng ⇰ produksi genteng masih banyak diperlukan dalam pembangunan perumaha. Genteng sendiri hasil dari pemadatan tanah sesuai cetakan sehingga berbentuk genteng. Usaha ini biasanya terdapat di lokasi usaha dimana terdapat tanah yang dapat digunakan untuk bahan pembuatan barang yang akan diproduksi.
    Margin keuntungan 80 %

  11. Produksi bata ⇰ bata banyak digunakan untuk pembangunan perumahan. Bata diproduksi dalam jumlah besar karena, batu bata dihargai untuk setiap produksinya dengan harga murah pembelian dalam jumlah besar merupakan cara menjalankan usaha seperti ini.
    Margin keuntungan 80 %

1 Comments

Previous Post Next Post